Idul Fitri Jadi Momen Berkah Bagi Para Perajin Ketupat Termasuk Di Kota Tanjungpinang. Dengan Ketelatenannya, Para Perajin Di Kota Gurindam Mengubah Daun Kelapa Yang Masih Hijau Menjadi Anyaman Ketupat. Kemudian, Dijual Untuk Menghasilkan Pundi-pundi Rupiah Di Penghujung Ramadan. Seperti Di Penghujung Ramadan 2024.

Hampir Di Setiap Sudut Kota, Dagangan Para Perajin Menghiasi Perjalanan Umat Muslim Menuju Detik-detik Idulfitri. Adalah Tri Setyanto, Salah Seorang Perajin Ketupat Mengatakan, Hasil Anyaman Itu Ia Jual Dengan Harga Yang Mulai Dari 10 Ribu Rupiah Per 10 Buah Ketupat.

Selain Ketupat, Ia Juga Menjual Bahan Baku Pembuat Ketupat, Yakni Daun Kelapa Muda Yang Telah Diikat Sebanyak 40 Pasang Daun Kelapa Masih Utuh Dengan Lidinya. Daun Kelapa Itu Dijual Seharga 15 Ribu Rupiah Per Ikatnya.

Try Mengungkapkan, Bahan Baku Daun Kelapa Masih Muda Atau Biasa Disebut Janur Tersebut Didatangkan Langsung Dari Desa Berakit Kabupaten Bintan. Dirinya Tinggal Memesan Dan Barang Langsung Diantarkan Kerumahnya Yang Berlokasi Di Jalan Jatayu Batu 11 Tanjungpinang Timur.

Namun Dirinya Merasakan, Pembuatan Ketupat Tahun Ini Jumlahnya Tidak Sebanyak Tahun Tahun Sebelumnya, Yang Bisa Mencapai 15 Ribu Buah Ketupat. Tahun Ini Dirinya Hanya Optimis Di Kisaran 8 Ribu Ketupat Saja.

Meski Begitu, Ketupat Ketupat Hasil Rakitannya Itu, Dijual Langsung Dari Rumahnya, Namun Jika Ada Pedagang Yang Berminat Membantu Mengecerkan Di Pasar Dirinya Merasa Terbantu.

Tri Mengaku Untuk Membuat Ribuan Ketupat Itu, Dirinya Harus Bekerja Siang Dan Malam. Bahkan Harus Rela Mengurangi Jam Tidurnya Hanya Satu Hingga Dua Jam Saja Demi Mengejar Cuan Dengan Membuat Ketupat.

Terlebih Di Penghujung Ramadan Pun Semakin Ia Rasakan. Sebab, Permintaan Ketupat Yang Selalu Tinggi Dari Masyarakat, Meski Dibantu Istri Dan Keluarganya Pun Mengaku Kewalahan Memenuhi Permintaan Tersebut.