Kebaya Labuh Merupakan Busana Tradisional Yang Selalu Dipakai Oleh Perempuan Melayu, Tradisi Memakai Baju Kebaya Labuh Merupakan Peninggalan, Yang Sudah Diturunkan Sejak Zaman Dahulu, Kala. Untuk Itulah Dharma Wanita Persatuan Propinsi Kepulauan Riau, Mengajukan Kepada Mesium Record Indonesia Atau Muri, Untuk Dicatat Sebagai Peninggalan Kebudayaan Melayu, Bersama Dengan Menghidangkan Makanan Ringan Khas Melayu Yang Diberi Nama Kue Tepung Gomak.

Acara Penganugerahan Pencatatan Oleh Mesium Record Muri Itu, Di Laksanakan Di Gedunga Daerah Propinsi Kepri, Jl. Sm. Amin Tanjungpinang Pada Jum’at Pagi. Menurut Pihak Mesium Record Muri Yang Diwakili Oleh Andre Prandono, Selaku Manager Coustumer Record Muri, Beberapa Katagori Untuk Menilai Sebagaimana Kebaya Labuh Dan Kue Tepung Gomak, Salah Satu Keunikan Dan Kelangkaan Yang Terdapat Dalam Penilaian Tersebut.

Kemudian Keunikan Akan Kebaya Labuh Tersebut Berbeda Dari Yang Terdapat Di Daerah Lain Dan Dipakai Serentak Oleh Ibu Ibu Dan Remaja Putri Sebanyak Dua Ribu Lebih Orang Memakainya, Sehingga Hal Tersebut Menjadi Penilaian Tersendiri. Sementara Kue Tepung Gomak Yang Terbuat Dari Tepung Ketan Itu, Disajikan Serentak Dalam Satu Acara Dan Jumlah Juga Terbanyak Dari Yang Belum Ada Sebelumnya Di Dunia.

Sementara Itu Pembina Dharma Wanita Propinsi Kepri, Dewi Kumalasari, Yang Juga Penggagas Kebaya Labuh Dan Kue Tepung Gomak, Berharap Tradisi Busana Kebaya Labuh Tersebut Diajukan Kepada Unesco, Untuk Dijadikan Warisan Budaya Milik Dunia, Begitu Juga Halnya Dengan Kue Tepung Gomak Yang Terbuat Dari Tepung Pulut Dan Isinya Gula Aren, Yang Dioleh Secara Tradisional.

Dalam Acara Tersebut Hadir Fkpd Propinsi Kepri, Opd Di Lingkungan Pemerintah Propinsi Kepri, Tokoh Masyarakat, Dan Masyarakat Luas, Acara Yang Dibuat Secara Terbuka Bagi Masyarakat Tersebut Juga Dihidangkan Makanan Dan Minuman Secara Gratis. Diakhir Acara Diisi Dengan Tausiah Penceramah Dari Jakarta, Dan Hiburan Musik Religi Bagi Masyarakat Kota Tanjungpinang.