Sukses melaksanakan festival talam sehidang untuk yang ke tiga kalinya, makan tahun ini perkumpulan seni budaya melayu Kabupaten Lingga, Tuah Anta Permana, sukses menggelar festival tersebut di halaman Implasmen Dabo Singkep yang di tutup dengan resmi oleh gubernur provinsi Kepulauan Riau Ansar Ahmad, yang diwakili oleh kepala dinas kebudayaan Provinsi Kepri, Juramadi Esram, pada minggu malam.

Dalam acara yang dikemas sedemikian rupa membawa kita pada zaman silam, ketika masyarakat hendak merayakan hari hari besar, seperti halnya hari raya, lengkap dengan lampu cangkoknya, dengan hidangan talam sehidang, yang berisikan makan nasi atau ketupat, lengkung, kari ayam, pajri nanas.

Hidangan itu disantap untuk lima orang yang sehidang, yang disusun berhidang diatas teratak yang dibuat dari kayu dan atap rumbia dan dibuatkan meja kayu. Kepala dinas kebudayaan Provinsi Kepti, Juramadi Esram yang mewakili Gubernur Ansar Ahmad dalam sambutannya, mengapresiasi festival yang dilaksanakan dengan dana swadaya dari perkumpulan seni dan budaya, dan dibantu dari sponsor yang minat seni dan budaya.

Diketahui salah seorang donatur datang dari malaysia, merupakan salah seorang pencipta lagu lemas manis, Ruslan Madun. Ia secara khusus datang ke Dabo Singkep dan membawakan lagu lemak manis yang sedang viral di Provinsi Kepri.

Festival talam sehidang jilid ke III. Dalam pelaksanaannya juga melibatkan UMKM, mengisi tenda-tenda bazar yang disediakan oleh panitia, selama lima malam berturut turut. menurut catatan panitia, dari ratusan tenda bazar yang disediakan, permalamnya perputaran omset para pelaku UMKM tersebut diperkirakan mencapai seratus juta lebih.

Dengan adanya festival talam sehidang yang sudah tercatat sebagai warisan tak benda kementrian kebudayaan Republik Indonesia ini diharapkan akan berlanjut setiap tahunnya, dan menggali potensi budaya yang terdapat di Kabupaten Lingga.